Sudah Berapa ayat???

Sudah berapa ayat alqur’an yang engkau baca hari ini?
Sudah berapa ayat alqur’an yang engkau hafalkan hari ini?
Sudah berapa ayat alqur’an yang engkau maknai hari ini?
Sudah berapa ayat dari alqur’an yang engkau amalkan hari ini?

Jika kita menjawab.
Saya belum ada waktu untuk itu.
Saya belum sanggup untuk menghapal.
Saya belum sempat memaknainya.
Saya belum bisa mengamalkannya.

Aku bertanya kembali :
Masihkah kau punya waktu untuk makan?
Masihkah kau punya waktu untuk mandi?
Masihkah kau punya waktu untuk tidur?
Berapa banyak lagu yang engkau hapal?
Berapa banyak konser yang sudah engkau kunjungi?

Lantas :
Mengapa anda tidak punya waktu hanya untuk minimal membaca beberapa ayat dari alqur’an?


CaHayaa ..

Ku dapati sebuah kisah masa lalu seorang teman yang hidup dalam sebuah ruang tanpa cahaya. Beberapa kali sinar remang-remang menghampirinya, namun tak lama cahaya itu meredup. Kegelapan dalam ruang itu membuat matanya tak sanggup lagi membedakan antara warna hitam dan abu-abu. Ia sudah tak mengenal lagi apa itu cahaya. Sebab ia sudah terlalu lama berada dalam kegelapan. Hingga pada suatu ketika seberkas cahaya menyilaukan matanya lalu menghentak-hentak relungnya. Kilatan cahayanya sangat besar hingga menyadarkan dirinya bahwa cahaya adalah sebuah keindahan. Jiwanya yang selama ini hampa didalam kegelapan, kini telah di masuki seberkas cahaya yang membuatnya dapat melihat hal-hal yang indah. Ia baru tahu bahwa kegelapan adalah sebuah kesesatan yang ia tidak tahu harus kemana ia melangkah sedangkan cahaya adalah sebuah pilihan. Pilihan dimana kita dapat melihat berbagai warna dunia, keindahan dunia dan dapat melihat sebuah jalan. Yah sebuah jalan lurus nan panjang tapi sedikit berduri. Rasanya dengan sedikit cahaya itu ia sudah dapat merasakan betapa indahnya jalan itu.

Dalam sebuah malam, aku heran menatap langit mengapa ia terlihat murung? Bahkan beberapa bintang terlihat hanya menampakkan cahaya yang amat redup. Aku bertanya Langit apa kabarmu hari ini? Langitpun tak menjawab. Ia hanya menampakkan wajah murungnya kepadaku. Aku berfikir mungkin langit tengah resah karena tak ada cahaya bintang yang menemani malamnnya. Sejenak aku menerawang ke seluruh penjuru langit, bahkan langitpun terlihat gundah tanpa cahaya bintang apatah lagi kita sebagai manusia?
Aku mengibaratkan bintang sebagai sebuah titik cahaya yang dapat membuka mata langit untuk Nampak terang. Begitu juga dengan manusia, tanpa cahaya aku rasa pasti tak ada ketenangan hakiki didalam batinnya. Langit tanpa cahaya bintang akan terlihat suram sedangkan manusia tanpa cahaya akan terlihat kusam. Kusam dalam arti hidupnya tanpa arah. Karena tak ada cahaya disana. Ia tak mampu lagi melihat jalan lurus dalam kegelapan. Sehingga manusia tanpa hidayah hanya mampu menari-nari dan berputar-putar ditempat tanpa arah dan tujuan yang jelas sebab ia tak dapat melihat.

Tidakkah kalian penasaran akan cahaya yang mengantarkan kepada kebenaran? Yang dapat membuka lebar-lebar mata kita untuk melihat betapa indahnya jalan itu. Tidakkah kalian penasaran cahaya apakah itu?
Ia adalah cahaya hidayah. Cahaya yang allah turunkan kepada hamba-hambanya yang ingin melihat sebuah jalan. Cahaya yang mengantarkan kita kepada sebuah nikmat penghambaan yang hakiki kepada allah. Sebuah cahaya yang dititipkan oleh allah kepada kita untuk kita pegang kuat-kuat. Sebab ia hanya diturunkan sekali. Ketika kalian melepaskannya maka hilanglah sudah.
          
  Apa kalian tidak bertanya bagaimana cara mendapatkan cahaya tersebut?
Kawan, sebenarnya cahaya itu sudah allah turunkan kepada tiap hambanya. Hanya saja allah ingin kalian menggapainya lalu memegangnya erat-erat.
Bagaimana cara menggapainya? Cahaya hidayah adalah sebuah anugerah yang sangat indah, oleh sebab itu mendapatkannya pun dibutuhkan sedikit pengorbanan. Kita harus rela berkorban waktu, tenaga, fikiran serta perasaan kita. Mengapa demikian? Sebab cahaya hidayah akan menghampiri hati kita jika kita pergi mencarinya dengan memperbanyak hadir dalam sebuah mejelis. Bukalah hati anda lebar-lebar agar cahaya tersebut dapat menembus relung anda. Tinggalkanlah segala macam bentuk pesimis. Optimislah ! yakinkan diri kita bahwa kita pantas mendapatkan cahaya dari allah.

Cobalah menggapainya dengan tekad untuk sebuah perubahan. Ketika kita sudah meraihnya maka bersiaplah kita untuk membayarnya dengan sebuah pengorbanan.Berusahalah hingga anda menggemgamnya dengat kuat. Bertekadlah untuk tidak melepasnya.