Flying without wings

waktu itu hari senin sekitar tanggal 21 januari,

 Rasanya seperti mimpi saja. aku berlayar di atas lautan awan yang begitu indah!!
 Bisa terbang meski tanpa sayap.
Melihat apa yang tak Pernah ku lihat sebelumnya.
Deretan rumah,persawahan,pegunungan dan gedung-gedung tinggi hanya terlihat seperti miniatur kota.
subhanallah.
aku baru tersadar atas beberapa penciptaanmu yang agung ini ya allah.

GUndah

Ketika matahari masih sibuk menyembunyikan jati dirinya, aku terkaget dengan bunyi alarm yang ada disampngku.!
ternyata waktu berlalu begitu cepat dan kini saatnya aku harus bangun kembali dari tidurku.
dengan mata yang masih sedikit menutup, ku kuatkan diriku untuk segera bangun dan beranjak dari tempat tidurku. dengan langkah yang masih oleng aku melangkah keluar kamar dan meuruni beberapa anak tangga menuju kamar mandi. kurasakan air begitu sejuk menyentuh wajahku, seketika rasa kantuk yang bergelantungan di diriku lari terbirit-birit meninggalkanku.!

====-

Aku duduk sedikit termenung di depan pintu kamarku, entah apa yang kini menggelayut diperasaanku. aku seakan banyak memikirkan sesuatu. entah apa itu , aku sendiri sulit untuk mendeskripsikannya.beberapa saat lamunanku  guyar saat telingaku mendeteksi adanya suara dari kejauhan yang begitu indah ku dengar, hhhmm ternyata tetanggaku sedang mengaji ( kebetulan kamarku berhimpitan dengan rumah tetangga), aku terdiam sejenak dan tiba-tiba muncul kegelisahan didalam hatiku. Aku tersadar bahwa sejatinya semua manusia didunia ini akan kembali kepada rabbnya. Dan aku belum banyak persiapan untuk bertemu dengan sang maha penciptaku. Aku merasa sangat Iri dengan orang yang mengaji itu, ia begitu taat.
kesejukanpun membaur begitu cepat dalam tubuhku, kurasakan aku begitu nyaman mendengar suara itu. Aku kembali termenung, memikirkan hubungan dan kedekatanku terhadap rabbku. mengkin inilah jawaban dari kegelisahan hatiku, kebimbangan hatiku dan kegundahan hatiku? mungkin aku belum pernah mengenal rabbku lebih dekat sehingga aku merasa kosong dan hampa?? mendengar tetangga mengaji saja sudah memberikan kesejukan terhadapku apalagi kalau aku sendiri yang melakukannya. apakah akan terasa lebih indah dan bahagia??. aku terus memikirkannya!!!