Ku dapati sebuah kisah masa lalu seorang teman yang hidup dalam
sebuah ruang tanpa cahaya. Beberapa kali sinar remang-remang menghampirinya,
namun tak lama cahaya itu meredup. Kegelapan dalam ruang itu membuat matanya
tak sanggup lagi membedakan antara warna hitam dan abu-abu. Ia sudah tak
mengenal lagi apa itu cahaya. Sebab ia sudah terlalu lama berada dalam
kegelapan. Hingga pada suatu ketika seberkas cahaya menyilaukan matanya lalu
menghentak-hentak relungnya. Kilatan cahayanya sangat besar hingga menyadarkan
dirinya bahwa cahaya adalah sebuah keindahan. Jiwanya yang selama ini hampa
didalam kegelapan, kini telah di masuki seberkas cahaya yang membuatnya dapat
melihat hal-hal yang indah. Ia baru tahu bahwa kegelapan adalah sebuah
kesesatan yang ia tidak tahu harus kemana ia melangkah sedangkan cahaya adalah
sebuah pilihan. Pilihan dimana kita dapat melihat berbagai warna dunia,
keindahan dunia dan dapat melihat sebuah jalan. Yah sebuah jalan lurus nan
panjang tapi sedikit berduri. Rasanya dengan sedikit cahaya itu ia sudah dapat
merasakan betapa indahnya jalan itu.
Dalam sebuah malam, aku heran menatap langit mengapa ia terlihat
murung? Bahkan beberapa bintang terlihat hanya menampakkan cahaya yang amat
redup. Aku bertanya Langit apa kabarmu hari ini? Langitpun tak menjawab. Ia
hanya menampakkan wajah murungnya kepadaku. Aku berfikir mungkin langit tengah
resah karena tak ada cahaya bintang yang menemani malamnnya. Sejenak aku
menerawang ke seluruh penjuru langit, bahkan langitpun terlihat gundah tanpa
cahaya bintang apatah lagi kita sebagai manusia?
Aku mengibaratkan bintang sebagai sebuah titik cahaya yang dapat
membuka mata langit untuk Nampak terang. Begitu juga dengan manusia, tanpa
cahaya aku rasa pasti tak ada ketenangan hakiki didalam batinnya. Langit tanpa
cahaya bintang akan terlihat suram sedangkan manusia tanpa cahaya akan terlihat
kusam. Kusam dalam arti hidupnya tanpa arah. Karena tak ada cahaya disana. Ia
tak mampu lagi melihat jalan lurus dalam kegelapan. Sehingga manusia tanpa
hidayah hanya mampu menari-nari dan berputar-putar ditempat tanpa arah dan
tujuan yang jelas sebab ia tak dapat melihat.
Tidakkah kalian penasaran akan cahaya yang mengantarkan kepada
kebenaran? Yang dapat membuka lebar-lebar mata kita untuk melihat betapa
indahnya jalan itu. Tidakkah kalian penasaran cahaya apakah itu?
Ia adalah cahaya hidayah. Cahaya yang allah turunkan kepada
hamba-hambanya yang ingin melihat sebuah jalan. Cahaya yang mengantarkan kita
kepada sebuah nikmat penghambaan yang hakiki kepada allah. Sebuah cahaya yang
dititipkan oleh allah kepada kita untuk kita pegang kuat-kuat. Sebab ia hanya
diturunkan sekali. Ketika kalian melepaskannya maka hilanglah sudah.
Apa kalian tidak
bertanya bagaimana cara mendapatkan cahaya tersebut?
Kawan, sebenarnya cahaya itu sudah allah turunkan kepada tiap
hambanya. Hanya saja allah ingin kalian menggapainya lalu memegangnya
erat-erat.
Bagaimana cara menggapainya? Cahaya hidayah adalah sebuah anugerah
yang sangat indah, oleh sebab itu mendapatkannya pun dibutuhkan sedikit
pengorbanan. Kita harus rela berkorban waktu, tenaga, fikiran serta perasaan
kita. Mengapa demikian? Sebab cahaya hidayah akan menghampiri hati kita jika
kita pergi mencarinya dengan memperbanyak hadir dalam sebuah mejelis. Bukalah
hati anda lebar-lebar agar cahaya tersebut dapat menembus relung anda.
Tinggalkanlah segala macam bentuk pesimis. Optimislah ! yakinkan diri kita
bahwa kita pantas mendapatkan cahaya dari allah.
Cobalah menggapainya dengan tekad untuk sebuah perubahan. Ketika
kita sudah meraihnya maka bersiaplah kita untuk membayarnya dengan sebuah
pengorbanan.Berusahalah hingga anda menggemgamnya dengat kuat. Bertekadlah
untuk tidak melepasnya.
0 komentar:
Posting Komentar