Kenapa harus ada
perpisahan?
Rasanya sangat sakit ketika
kita sudah bertemu dengan seseorang lantas sudah merasa nyaman dengan mereka
tapi tiba-tiba kita berpisah karena seseuatu hal.
Selama hidupku mungkin
sudah ribuan lebih teman yang saya jumpai dan saya kenali. Tapi dari ribuan
orang itu hanya beberapa yang tersisa di sekitarku.
Sewaktu sekolah TK,
puluhan teman yang bermain,bercanda,senang,sedih dan menangis bersama-sama
denganku. Tapi kini tidak ada satu pun yang tersisa.
Sewaktu masuk di SD ratusan
teman yang ku temui, mulai dari teman sebaya, kakak kelas hingga guru-guru pun
banyak yang ku kenali. Tapi kini hanya sedikit sekali yang tersisa. Bahkan
Sahabat yang menemaniku bertahun-tahunpun pun tak ku ketahui keberadaannya
kini.
Sewaktu menginjakkan
kaki di bangku SMP aku mengenal lebih banyak teman lagi. Entah dari teman
sesekolah hingga teman diluar sekolah begitu banyak yang ku temui. Tapi entah
dimana mereka semua kini. Hanya sebagian dari mereka yang terlihat sekarang.
Teman akrab yang selalu menemaniku tidur,makan,cerita bersama diasrama kini tak
kudapati lagi dia bersikap seperti itu kepadaku.
Sewaktu aku mulai
beranjak ke bangku SMA. Teman yang ku kenal tak terhitung lagi jumlahnya. Tapi
sekali lagi kini tak sampai dua puluh orang yang saling menyapa denganku.
Ketika aku mulai masuk
keperguruan tinggi. Ribuan wajah kutemui dari berbagai wilayah. Tapi hanya
segelintir orang yang Nampak selalu.
Dimanakah kalian semua
wahai wajah yang pernah kukenal?
Seandainya kita tak terpisah mungkin aku tak akan merasa kesepian.
Mengaa perpisahan itu harus ada?
semua moment yang kita cipta sirna karena kita terpisah.
bahkan kita dulu sangat akrab,
Tapi kemudian kita berpisah dan kau menemukan teman yang baru lagi.
Seandainya kita tak terpisah mungkin aku tak akan merasa kesepian.
Mengaa perpisahan itu harus ada?
semua moment yang kita cipta sirna karena kita terpisah.
bahkan kita dulu sangat akrab,
Tapi kemudian kita berpisah dan kau menemukan teman yang baru lagi.
Setelah itu kenangan
yang pernah ada akan terkubur dalam benak-benak kita.