BAB II
PEMBAHASAN




    Filsafat dan ilmu
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara subtansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat,sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.
*    Tujuan filsafat ilmu
1.     Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat mengetahui dan memahami sumber,hakikat dan tujuan lmu.
2.     Memahami sejarah pertumnuhan,perkembangan  dan kemajuan ilmu diberbagai bidang,sehingga kita mendapat gambarang tentang proses ilmu kontenporter secara historis.
3.     Mendorong para calon ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
4.     Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

*    Definisi filsafat
Secara etimologis kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia,yaitu gabungan dari dua kataphilia atau philen yang berarti cinta atau mencintai dan sophos yang berarti kebijaksanaan.sementara dalam bahasa inggris,filsafat berasal dari kata philosophy yang bisa diartikan sebagai mencintai kebajikan.
Secara terminologis,dalam kamus filsafat (loren bagus,1996:42) di jelaskan beberapapengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof,yaitu:
1.      filsafat merupakan upaya spekulatif  untuk menyajikan sesuatu pandangan sistematik serta lengkap tentang sesuatu realitas.
2.     merupakan upaya melukiskan hakikat realitas akhirdan dasar serta nyata;
3.     filsafat adalah upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan dari pengetahuan baik itu tentang sumber,hakikat,keabsahan,dan nilainya.

ü Ending saifuddin anshari(1987:83) mengutip peryataan Al farabi bahwa filsafat adalah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan untuk menyelidiki hakikat sebenarnya.
ü menurut  Immanuel kant, mengartikan bahwa filsafat adalah sebagai dasar segala pengetahuan yang mencakup kedalam empat persoalan:
1.     Apakah yang dapat diketahui?
2.     Apakah yang boleh kita kerjakan?
3.     Sampai dimanakah penghargaan kita?
4.     Apakah yang dinamakan manusia?

ü Pytagoras (572-497 SM) adalah filosof yang pertama kali menggunakan kata filsafat,dia mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi kedalam tiga tipe: mereka yang mencintai kesenangan,mereka yang mencintai kegiatan dan mereka yang mencintai kebijaksanaan.
ü Plato mengatakan bahwa objek filsafat adalah penemuan kenyataan atau kebenaran  absolut lewat dialegtika.
ü Ibn rusyd, berpendapat bahwa filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan ‘otonom”  yang perlu dikaji oleh manusia Karena telah di karuniai akal.

*    Definisi ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu,ilman yang berarti mengerti,memahamibenar-benar. Dalam bahasa ingrris disebut science, bahasa latin scientia(pengetahuan).
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang  yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan itu.
Menurut beberapa ilmuwan :
·        Ilmu adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip,dalil,rumus yang melalui percobaan sistematis dan dilakukan berulang kali,telah teruji kebenaranya. ( Sondang P. Siagian).
·        Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekutan pemikiran ,pengetahuan mana yang dapat selalu diperiksa dan di telaah secara kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya (sorjono soekanto).
·        Ilmu adalah setiap kesatuan pengetahuan dimana masing-masing bagian bergantung satu sama lain yang teratur secara fisik menurut azas-azas tertentu ( van poelje)
·        Ilmu sebagai kelompok pengetahuan teratur yng membahas sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada satu atau segolongan masalah yang terdapat pada sasaran itu untuk memperolh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran ( the liang gie).

*   Ciri-ciri ilmu :
1.     Sebagian bersifat koheren,empiris,sistematis,dapat diukur dan dapat di buktikan.
2.     Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri,sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis.
3.     Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan ,sebab ilmu dapat memuat hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya di mantapkan.
4.     Ilmu membuat pembedaan secara objek material dan formal
5.     Metodologi
6.     Dll

*    Pembagian/klasifikasi ilmu :
Dalam segi penerapan ilmu dibedakan atas berikut:
-         Ilmu murni ( pure science)
Adalah ilmu yang hanya murni bermanfaat untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi pada teoritisasi, dalam arti ilmu pengetahuan tersebut terutama bertujuan untuk membentuk dan memgembangkan ilmu pengetahuan  secara abstrak yakni untuk mempertinggi mutunya.

-         Ilmu praktis ( applied science)
Adalah ilmu tersebut praktis langsung  dapat diterapkan kepada masyarakat karena ilmu itu sendiri  bertujuan untuk menggunakan hak ikhwal ilmu pengetahuan tersebut dalam masyarakat banyak. Dengan tujuan agar masyarakat ,engatasi masalah0masalah yang di hadapinya.

-         Ilmu campuran
Adalah sesuatu ilmu yang selain termsduk ilmu murni juga merupakan ilmu harapan yang praktis  karena langsung dapat dipergunakan dalam kehidupan masyarakat umum.
Dari segi fungsi kerjanya ilmu dibedakan atas:
-         Ilmu teoritis nasional
Adalah ilmu memakai cara berfikir dengan sangat dominan,deduktif dan mempergunakan silogisme. Misalnya dogmatis hukum.
-         Ilmu empiris praktis
Adalah ilmu yang cara penganalisaannya induktif saja. Misalnya dalam mewujudkan kesejahteraan umum pada masyarakat.
-         Ilmu teoritis empiris
Adalah ilmu yang memakai cara gabungan berfikir, induktif-deduktif ataupun sebalinya deduktif-induktif.

Dari segi pengetahuan ilmu dibedakan atas :
-         Ilmu sosial
Contoh : ilmu hukum,ekonomi,politik,administrasi,ilmu pemerintahan,ilmu sosiologi, jurnalistik,arkeolog,antropol dll.
-         Ilmu eksakta
Contoh : ilmu tekhnik, kilmu kedokteran,ilmu matematika,ilmu hewan,ilmu pertanian,ilmu farmasi dll.


*    Hubungan antara ilmu dan filsafat
Pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu material dan formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sebagai sasaran penyelidikan, seperti tubuh material adalah objek material imu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah  metode untuk memahami objek material tersebut,seperti pendekatan induktif  dan deduktif. Filsafat sebagai proses berfikir sistematis dan radikan juga memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang mencakup ada yang tampak dan yang tidak tampak. Ada yang tampak adalah empiris sedangan ada yang tidak tampak adalah dunia alam metafisika. Adapun objek kajian filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh,radikal dan rasional tentang segala yang ada.
     Cakupan objek filsafat lebih luas dibandingakan ilmu karena ilmu hanya terbatas pada persooalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup yang empiris  dan yang non empiris.
Objek ilmu yang terkait dengan filsafat terletak pada objek empiris.disamping itu secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat karena awalnya filsafatlah  yang melakukan pembahasan tentang  tentang segala yang ada ini secara sistematis,rasional dan logis termasuk hal yang empiris.
     Karena itu, filsafat oleh para filosof disebut sebagai induk ilmu. Sebab, dari filsafatlah ilmu-ilmu modern dan kontenporer berkembang sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan sekaligus buahnya yaitu teknologi.

*    Persamaan dan perbedaan filsafat  dan ilmu
Persamaan filsafat dan ilmu adalah :
1.      Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya dan menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya.
2.     Keduanya memberikan pengertian  mengenai hubungan atau koheren  yang ada diantara kejadian-kejadian  yang dialami dan coba menunjukkan sebab-sebabnya.
3.     Keduanya hendak memberikan sinteksis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
4.     Keduanya mempunyai metode dan system.
Perbedaan filsafat dan ilmu adalah :
1.     Objek material filsafat bersifat universal,yaitu segala sesuatu yang ada. Sedangkan objek material ilmu  itu bersifat khusus dan empiris.
2.     Objek formal filsafat bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dan segala sesuatu yang ada itu secara luas,mendalam dan mendasar. Sedangkan ilomu bersifat fragmentaris,spesifik dan intensif.
3.     Filsafat dilaksanakan dalam suatu pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi,kritis dan pengawasan. Sedangkan ilmu haruslah  diadakan riset lewat pendekatan trial dan error.
4.     Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
5.     Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir,yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar(primary cause)  sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak  begitu mendalam,yang lebih dekat,yang sekunder(secondary cause).
Setelah dibahas tentang pengertian filsafat dan ilmu dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian  secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu ,sehingga perlu menjawab beberapa persoalan berikut :
1.     Pertanyaan landasan ontologis
Objek apa yang di telaah? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia seperti berfikir,merasa dan mengindera) yang menghasikan ilmu? Dari landasan ontologism ini adalah dasar untuk mengklasifikasikan pengetahuan sekaligus bidang-bidang ilmu.
2.      Pertanyaan landasan epistimologis :
Bagaimana proses pengetahuan yang masih berserakan dan tidak teratur itu menjadi ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal pa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan  yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tekhnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu?
3.     Pertanyaan landasan aksiologis
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu dipergunakan? Bagaiman kaidah-kaidah moral? Bagaimana  penentuan obnjek dan metode yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana korelasi yang baik antara  tekhnik procedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral?.



0 komentar:



Posting Komentar