Muslimah Intelektual

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata intelektual? Yah yang pastinya disetiap pemikiran kita akan melahirkan makna yang berbeda-beda. Begitupun dengan apa yang saya fikirkan. Intelektual menurut saya adalah sebuah pemikiran dimana seseorang itu dapat menghasilkan pemikiran yang cerdas. Pemikiran itu sendiri memiliki tiga kategori yaitu : pemikiran dangkal, pemikiran mendalam dan pemikiran cemerlang. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seseorang yang intelektual adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk berfikir cemerlang. Contohnya : seorang yang memiliki pemikiran dangkal, ketika ada seseorang yang memberikannya apel maka dia langsung berfikir bahwa apel tersebut adalah sesuatu yang dimakan. Sedangkan orang yang berfikir mandalam adalah ketika seseorang memberikannya apel maka dia akan berfikir bahwa apel tersebut adalah sesuatu yang mengandung vitamin dan serat-serat yang dapat melancarkan pencernaan. Dimanakah peran pemikiran cemerlang? Naahh. Seseorang yang memiliki pemikiran yang cemerlang ketika seseorang memberinya apel dia akan berfikir bahwa apel tersebut adalah makanan yang sehat, yang didalamnya terkandung vitamin dan serat-serat yang dapat melancarkan pencernaan serta akan muncul pemikiran bahwa mengapa buah apel yang ditanam ditanah yang sama dengan jenis buah lainnya bisa memiliki bentuk,warna dan rasa yang berbeda? Ia akan mencari tahu mengapa terjadi perbedaan? Pasti ada yang mengaturnya. Disinilah pemikiran cemerlang itu bekerja. ia akan mengaitkan segala sesuatunya dengan sang penciptanya. Sekarang kita akan membahas muslimah intelektual dalam pandangan islam. Bagaimanakah islam menempatkan muslimah intelektual? Ingatkah kalian sosok pelopor emansipasi wanita? dialah RA kartini. Apakah emansipasi wanita yang dimaksud oleh Ibu kartini adalah adanya kesetaraan kedudukan antara pria dan wanita? Ternyata tidak. Saat itu ibu kartini hanyalah seseorang yang berusaha untuk mewujudkan cita-citanya bahwa perempuan-perempuan pada saat itu juga harus bersekolah dan layak mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki. Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kehormatan wanita. Islam telah menetapkan sebuah syariat yang agung untuk melindungi wanita. Lantas dimana peran wanita yang sebenarnya? Bukankah sosok Ibu adalah seorang wanita? Seorang ibu yang memiliki pemiikiran intelektual dapat mendidik anak-anaknya dengan sangat baik. Bagaimana dengan seseorang yang belum memiliki status menjadi seorang ibu (pemudi)? sebagai pemudi kita juga dapat mengambil peranan untuk menoreh sejarah dengan prestasi dan terus berkarya. Selama wanita tidak mengambil peran pria dalam tatanan syari’at maka tidak ada larangan untuk wanita muslimah untuk berkarya. Wanita juga bisa jadi pemimpin, tapi pemimpin bagi kaumnya sendiri. Wanita muslimah yang memiliki pemikiran intelektual akan berfikir dulu sebelem bertindak. Dia akan selalu mengaitkan segala sesuatu kepada sang penciptanya. Dengan itulah dia akan selalu berada pada koridor yang benar. Siapakah sosok wanita muslimah yang memiliki pemikiran inteletual yang dapat kita contohi? Tentunya sangat banyak. Tidak ingatkah kalian dengah sahabiah Khadijah RA, fatimah RA dan aisyah RA? Mereka adalah sebaik-baik teladan yang bisa kita ambil contohnya. Aisyah di usia mudanya dia telah menghapal ribuan hadist rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Dan masih banyak contoh lainnya lagi. 

0 komentar:



Posting Komentar