Dunia

Diriku terdiam sejenak sambil mengamati orang-orang yang berjalan lalu lalang di hadapanku. Hatiku terenyuh ketika melihat mereka yang begitu asyik bergelut dalam kemaksiatan-kemaksiatan yang begitu mereka anggap remeh. Mengapa orang-orang begitu takut untuk meninggalkan dunia ini? Padahal kita sudah ketahui bersama bahwa nantinya dunia ini akan binasa. Aku juga berfikir mengapa mereka begitu terlenanya dengan urusan dunia? Tidakkah terlintas di fikiran mereka bahwa dimana mereka akan di kembalikan? Tidakkah mereka berfikir bahwa suatu saat mereka semua akan dimintai pertanggung jawaban atas apa-apa yang telah mereka perbuat di dunia ini? Ataukah sebenarnya mereka takut meninggalkan dunia karena mereka sudah tahu bahwa adzab telah menunggunya di akhirat. Saat ini Ribuan pertanyaan kini bergelantungan di kepalaku. Memikirkan nasib mereka yang begitu cintanya dengan dunia dan sangat takut untuk mati. Akankah kita yang melihatnya hanya terdiam dan membiarkan mereka hanyut dalam arus dunia yang fana ini? Tentu tidak bukan? Harus ada upaya yang harus kita lakukan untuk menyadarkan mereka yang tengah terlelap dalam gemerlap dunia. Dengan cara apakah itu? Dengan cara mendakwahi mereka, mentarbiyah mereka, mengajak mereka , menasihati mereka serta mendoakan mereka. Bagaimana jika mereka menolak untuk di tarbiyah? Tentunya segala sesuatunya akan membutuhkan proses. Dan dalam sebuah proses menuju kebaikan tentunya hal yang paling utama yang harus kita miliki adalah kesabaran. Sebagaimana apa yang telah allah firmankan dalam kitabnya : “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami selama mereka sabar. Mereka mayakini ayat-ayat kami. (Qs. As-sajdah (32): 24.). * menurut ahli tafsir kata “sabar” dalam ayat ini yakni sabar dalam menegakkan kebenaran. Selain sabar kita juga membutuhkan yang namanya kekuatan iman (Qs. Al-anfal :45) serta komitmen yang kuat dengan nilai islam ( QS 24:55).

0 komentar:



Posting Komentar