Episode Hujan
Atap rumah itu seakan bermain musik akibat
jatuhnya butir-butir hujan yang menghentak-hentak diatasnya.
Dedaunan juga tak kalah riuh dengan suara tandingan angin
yang menerpa-nerpan dirinya.
Anak-anak jalanan tengah menekuk lutut untuk menahan diri
dari terjangan hawa langit yang menusuk-nusuk kulitnya.
Para pedagang berlarian menyelamatkan barang dagangannya
yang telah remuk dihantam air.
Dari kejauhan sana terlihat seorang anak sedang mengais
rezeki dari balik payung yang lusuh.
Air mata seorang gadis juga telah tersapu rata oleh
tangisan awan.
Begitupun Selimut tebal nan hangat telah di gelar oleh
para ratu negeri.
Rintik-rintik hujan pun telah memenuhi lubang-lubang hati
tiap jiwa yang kosong.
Tanah kering pun sudah lumat dan hancur karenanya.
Kaca bening kini menyisakan titik-ttik air.
Sementara itu, langit sedang asyik melukis garis warna-warni
yang mampu hapuskan setiap kegelisahan.
Inilah sepenggal episode yang selalu disisakan oleh
hujan.
Ia turun dengan sejuta rasa.
Dan berhenti dengan sejuta makna.
0 komentar:
Posting Komentar