Nasehat Untu seseorang . .


Kata kakak, kita akan di uji pada titik terlemah yang kita miliki.

Sebuah nasihat yang ku lontarkan pada seorang saudari, tapi nasihat inilah yang membuat saya merasa di nasihati oleh kata-kata ini.

Ukhty,  apakah ukhty baik- baik di sana?
Maaf kalau saya sok ingin tahu dengan keadaan ukhty.
Maaf juga kalau saya berusaha mencari tahu apa yang terjadi sama ukhty, meski aku tahu ukhty tak ingin aku tahu masalah ukhty.

Satu hal yang saya mau sampaikan ke ukhty, bagaimanapun kondisi yang ukhty alami jangan sampai ukhty merasa bahwa keimanan ukhty berada pada titik terbawah. Karena seseorang tak akan pernah di katakan beriman sebelum ia di uji oleh allah. Dan satu hal yang perlu ukhty ketahui “Setiap hamba di uji sesuai dengan kadar kemampuannya” . Maka yang harus kita sadari bahwa ujian itu datang untuk membuat kita lebih kuat agar kualitas keimanan kita bisa naik ke tingkat level berikutnya. 

Ukhty, terus terang saya merasa cemburu dengan keadaan yang ukhty alami saat ini. Allah memberi ujian yang berat kepada ukhty itu berarti ada keimanan dalam diri ukhty yang pantas di uji dengan ujian seperti itu.

Dan saya merasa bahwa jalan hidup yang saya alami terasa begitu mulus-mulus saja. Saya merasa iri kepada ukhty. Kadang saya bertanya-tanya dalam sholat- sholat saya. Mengapa ujian itu tak kunjung datang menghampiriku? Apakah tak adasecuil  keimanan di diri saya sehingga ujian itu tak jua mengunjungi saya? .


Sebagai hamba yang merasa bahwa ujian berat itu datang menghampirimu. Maka berbahagialah ukhty. Itu adalah sebuah nikmat dari allah, yang hendak menguji keimanan yang ada pada diri-diri kita. Dan hasil akhirnya akan berakhir dengan ketaatan yang lebih ataukah kemunduran iman. Sebab ujian itu datang bersifat menguji. Apakah kita akan taat atau menjadi lemah.

0 komentar:



Posting Komentar