CATATAN SEKOLAH
Hari itu hari aku pertama masuk ke
sekolah yang baru. Beberapa guru yang melihatku mengira bahwa aku adalah siswi
yatim piatu. Aku teringat ketika hendak menemui kepala sekolah dan bertanya
apakah sekolah ini menerima murid pindahan atau tidak. Berhubung sudah tiga
bulan berselang setelah tahun ajaran baru. Saat itu usiaku baru menginjak
sekitar 15 tahun, mungkin kebanyakan dari anak seusiaku masih harus di temani
oleh orang tua untuk mengurusi segala keperluannya. Namun berbeda denganku
orang tuaku tidak pernah punya waktu untuk menemaniku, yang mereka tahu aku
adalah anak yang sudah harus mandiri tanpa harus selalu bergantung pada
mereka.
Saat itu aku memutuskan pindah
sekolah pada saat kelas 3 Smp. Aku pindah karena beberapa alasan. Tapi salah
satu alasannya adalah karena sekolahku yang dulu melaksanakan Ujian
Nasional tiga bulan lebih lambat dari
sekolah-sekolah pada umumnya. Dan aku tak suka dengan peraturan itu.
Kepindahanku ini mungkin bukan yang pertama kali. Sejak lulus sekolah dasar dan
masuk ke sekolah menengah pertama di raporku tercatat sudah dua kali pindah
sekolah. Tiap tahun ajaran baru aku masuk ke sekolah yang berbeda. Di kelas
tujuh aku masuk ke sekolah tsanawiyah kemudian orang tuaku memindahkanku
kedalam pesantren yang baru saja di rintis oleh temannya dan saat itu aku baru
masuk ke kelas delapan. Setahun di pesantren aku memutuskan untuk pindah
sekolah berhubung karena pesantren yang ku tempati adalah rintisan pertama dan
beberapa sarana dan prasarananya masih sangat kurang. Ujian nasionalnya pun
harus telat tiga bulan dari sekolah yang lainnya. Hal ini yang membuatku tidak
betah dan mengurusi sendiri kepindahanku ke sekolahku yang baru pada saat aku
sudah duduk di kelas sembilan.
Kepala sekolah menyambutku dengan
ramah ketika aku menawarkan diri untuk pindah kesekolah tersebut. Dan
alhamdulillah setelah berkas-berkas ku lengkapi aku sudah bisa masuk kesekolah
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar